Hoomberhoom
(Benda
Misterius Peninggalan Kekaisaran Jepang yang Ditemukan di Indonesia)
Indonesia
saat ini sedang dilanda demam batu akik. Banyak orang rela menghabiskan banyak
uang untuk memburu batu akik yang dinilai memiliki keistimewaan tersendiri baik
dari bentuk yang artistik maupun dari hal-hal magis. Bahkan konon, batu akik
bergambar Nyi Roro Kidul beberapa waktu yang lalu sempat mencuat ke media
karena harganya yang fantastis. Itu hanya sebagian kecil dari fenomena batuan
di negeri ini.
Baru-baru
ini Kohim Sumoko (pedagang sayur) mengaku telah menemukan benda yang menyerupai
batuan yang disinyalir sebagai Hoomber Hoom, pusaka kaisar Jepang yang menjadi
kunci kekuatan Jepang. Benda ini ditemukan di sekitar bekas bangunan benteng
Jepang yang terdapat di pedalaman Kalimantan Timur, tepatnya di Jalan Lapter
Malalan, Kecamatan Barong Tokok, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan
Timur pada bulan November tahun 2014. Konon, Hoomber Hoom ini merupakan benda
pusaka serupa dengan keris Bung Karno dan memiliki kekuatan gaib serta
merupakan kunci penting pada peristiwa penyerahan tanpa syarat Jepang kepada
Sekutu pasca pengeboman yang terjadi di kota Nagasaki dan Hiroshima di tahun
1945.
Kohim (panggilan untuk Kohim Sumoko) mengaku
pertama kali mengetahui bahwa benda ini bukan sebuah benda biasa adalah ketika
melihat bentuk simbol-simbol yang ada pada benda ini. Hal tersebut diperkuat
dengan adanya pengalaman supranatural yang dialami oleh Kohim yang berupa
mimpi. Pernah suatu ketika dirinya bermimpi didatangi sesosok orang Jepang yang
memiliki postur tubuh yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Sosok
tersebut mengenakan pakaian Jepang lengkap dengan mahkota (seperti yang pernah
dikenakan presiden Jokowi) dan mengendarai kuda putih. Sosok inilah yang
kemudian menjelaskan padanya bahwa benda ini merupakan Hoomber Hoom, pusaka
nenek moyang Jepang yang dibawa oleh Kaisar Jepang yang saat itu berada di
pulau Kalimantan.
Lebih
lanjut lagi, untuk mengonfirmasikan tentang kebenaran benda pusaka ini maka
pada tanggal Februari 2015 yang lalu,
Kohim memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya di Kalimantan Timur menuju
Kantor Perwakilan Kedutaan Besar Jepang yang ada di kota Surabaya. Dari
penjelasan staf kedutaan yang ditemuinya, diketahui bahwa memang benar bahwa
simbol-simbol yang terdapat dalam benda ini merupakan simbol-simbol Jepang Kuno
yang tidak dapat dimengerti oleh staf tersebut.
Akhirnya,
karena merasa menemui jalan buntu akibat sulit bertemu secara langsung dengan
Duta Besar Jepang, maka Kohim pun membawa benda ini ke Kediri. Padahal,
sebenarnya benda ini (Hoomber Hoom) harus segera sampai ke tangan keturunan
Kaisar Jepang.
“Kalau
benda ini (Hoomber Hoom) disandingkan dengan emas dua karung, mas. Maka mereka
(orang Jepang) akan lebih memilih benda ini!” begitu sumbarnya ketika
menceritakan tentang keistimewaan benda ini kepada penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar