Senin, 20 April 2015

Boomberhoom, Penemuan Batu Peninggalan Sejarah Kaisar Jepang Menghebohkan



Hoomberhoom
(Benda Misterius Peninggalan Kekaisaran Jepang yang Ditemukan di Indonesia)






Indonesia saat ini sedang dilanda demam batu akik. Banyak orang rela menghabiskan banyak uang untuk memburu batu akik yang dinilai memiliki keistimewaan tersendiri baik dari bentuk yang artistik maupun dari hal-hal magis. Bahkan konon, batu akik bergambar Nyi Roro Kidul beberapa waktu yang lalu sempat mencuat ke media karena harganya yang fantastis. Itu hanya sebagian kecil dari fenomena batuan di negeri ini.
Baru-baru ini Kohim Sumoko (pedagang sayur) mengaku telah menemukan benda yang menyerupai batuan yang disinyalir sebagai Hoomber Hoom, pusaka kaisar Jepang yang menjadi kunci kekuatan Jepang. Benda ini ditemukan di sekitar bekas bangunan benteng Jepang yang terdapat di pedalaman Kalimantan Timur, tepatnya di Jalan Lapter Malalan, Kecamatan Barong Tokok, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur pada bulan November tahun 2014. Konon, Hoomber Hoom ini merupakan benda pusaka serupa dengan keris Bung Karno dan memiliki kekuatan gaib serta merupakan kunci penting pada peristiwa penyerahan tanpa syarat Jepang kepada Sekutu pasca pengeboman yang terjadi di kota Nagasaki dan Hiroshima di tahun 1945.
 Kohim (panggilan untuk Kohim Sumoko) mengaku pertama kali mengetahui bahwa benda ini bukan sebuah benda biasa adalah ketika melihat bentuk simbol-simbol yang ada pada benda ini. Hal tersebut diperkuat dengan adanya pengalaman supranatural yang dialami oleh Kohim yang berupa mimpi. Pernah suatu ketika dirinya bermimpi didatangi sesosok orang Jepang yang memiliki postur tubuh yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Sosok tersebut mengenakan pakaian Jepang lengkap dengan mahkota (seperti yang pernah dikenakan presiden Jokowi) dan mengendarai kuda putih. Sosok inilah yang kemudian menjelaskan padanya bahwa benda ini merupakan Hoomber Hoom, pusaka nenek moyang Jepang yang dibawa oleh Kaisar Jepang yang saat itu berada di pulau Kalimantan.
Lebih lanjut lagi, untuk mengonfirmasikan tentang kebenaran benda pusaka ini maka pada tanggal  Februari 2015 yang lalu, Kohim memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya di Kalimantan Timur menuju Kantor Perwakilan Kedutaan Besar Jepang yang ada di kota Surabaya. Dari penjelasan staf kedutaan yang ditemuinya, diketahui bahwa memang benar bahwa simbol-simbol yang terdapat dalam benda ini merupakan simbol-simbol Jepang Kuno yang tidak dapat dimengerti oleh staf tersebut.
Akhirnya, karena merasa menemui jalan buntu akibat sulit bertemu secara langsung dengan Duta Besar Jepang, maka Kohim pun membawa benda ini ke Kediri. Padahal, sebenarnya benda ini (Hoomber Hoom) harus segera sampai ke tangan keturunan Kaisar Jepang.
“Kalau benda ini (Hoomber Hoom) disandingkan dengan emas dua karung, mas. Maka mereka (orang Jepang) akan lebih memilih benda ini!” begitu sumbarnya ketika menceritakan tentang keistimewaan benda ini kepada penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar